Selasa, 26 Maret 2013

Kiat Menciptakan Anak Cerdas Sejak Dini


Memiliki anak cerdas merupakan dambaan semua orang tua. Namun tahukah Anda bahwa orang tua dapat mendidik anak agar kecerdasannya dapat dirangsang sejak masih dalam kandungan? Bahkan sejak masih janin, orang tua dapat melihat perkembangan kecerdasan anaknya. Untuk bisa seperti itu, orang tua harus memperhatikan beberapa aspek, antara lain terpenuhinya kebutuhan biomedis, kasih sayang, dan stimulasi.
Bicara tentang kecerdasan, tentu saja tidak bisa lepas dari masalah kualitas otak, sedangkan kualitas otak itu dipengaruhi oleh sejumlah fakor. Secara prinsip, perkembangan positif kecerdasan sejak dalam kandungan bisa terjadi dengan memperhatikan banyak hal. Diantaranya adalah:
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
  Pertama, kebutuhan-kebutuhan biologis (fisik) berupa nutrisi bagi ibu hamil harus benar-benar terpenuhi. Seorang ibu hamil, gizinya harus cukup. Artinya ,asupan protein,karbohidrat,dan mineralnya terpenuhi dengan baik. Selain itu, seorang ibu hamil tidak menderita penyakit yang akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak dalam kandungannya. Kebutuhan nutrisi itu sendiri , sebenarnya bukan  hanya ketika ibu mengandung, melainkan ketika ia siap untuk mengandung pun sudah harus memperhatikan gizi, makanan dan komposisi nutrisinya harus lengkap, sehingga ketika hamil, dari segi   fisik sudah siap dan proses kehamilan akan berlangsung optimal secara nutrisi.
  Tapi, memang di Indonesia atau di negara-negara berkembang pada umumnya boleh dikatakan masih ajarang ada keluarga yang mempersiapkan kehamilan. Bahkan kadang ada kehamilan dianggap sebagai suatu yang mengejutkan. Berbeda dengan yang terjadi di negara-negara maju. Inilah yang cenderung menjadi penyebab awal mengapa anak-anak yang lahir kemudian tidak berkualitas, karena orang tua seakan tidak siap dalam segala hal untuk memelihara anaknya.
Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang
  Seorang ibu harus menerima kehamilan itu dengan hati yang ikhlas dan bahagia, yakni kehamilan yang benar-benar dikehendaki. Tanpa kasih sayang, tumbuh kembang bayi tidak akan optimal. Si ibu hamil harus siap dan dapat menerima resiko dari kehamilannya. Risiko tersebut misalnya, seorang wanita karier yang hamil, merasa terbebani dan khawatir kehamilannya akan mengganggu  pekerjaannya. Ia sebenarnya ingin hamil, tapi disisi lain juga merasa tergangu dengan kehamilannya. Kondisi seperti ini tidak kondusif untuk merangsang perkembangan bayi dalam kandungannya. 
  Selain itu, ada faktor psikologis yang mempengaruhi perkembangan kecerdasan bayi, yaitu apakah si ibu hamil menikah secara resmi atau kawin lari. Pernikahannya direstui atau tidak, dan apakah ada komitmen antara istri dan suami. Tanpa komitmen diantara keduanya, kehamilan itu bisa dianggap mengganggu.
  Selain komitmen juga harus ada dukungan ( support ). Tanpa support, walaupun ada komitmen dari suami dan keluarga, namun masih dapat mengurangi perkembanan dan rangsangan kecerdasan bayi dalam kandungan. Jadi, variabel kasih sayang adalah komitmen dengan suami, serta support dari orang tua dan keluarga, sehingga seorang ibu dapat menerima kehamilannya dengan hati tentram.
Perhatian Penuh Ibu Hamil Terhadap Kandungannya
  Maksudnya adalah ibu hamil dapat memberikan rangsangan dan sentuhan secara sengaja kepada bayi dam kandungannya. Karena secara emosional akan terjadi kontak. Jika ibunya gembira dan senang, dalam darahnya akan melepaskan neo transmitter zat-zat rasa senang, sehingga bayi dalam kandungannya juga akan merasa senang.
  Sebaliknya, jika si ibu selalu merasa tertekan, terbebani, gelisah, dan stress, ia akan melepaskan zat-zat dalam darahnya yang mengandung rasa tidak nyaman tersebut, sehingga secara tidak sadar bayi akan terstimulasi dan juga ikut gelisah. yang paling baik adalah stimulasi berupa suara-suara, elusan, dan nyanyian yang disukai si ibu. Hal ini akan merangsang bayi untuk ikut senang.  Berbeda jika si ibu melakukan hal-hal yang tidak disukainya, karena itu sama saja memberikan rangsangan negatif pada bayi. Stimulasi ini akan lebih efektif bila kehamilan sudah menginjak usia diatas enam bulan.`Sebab, pada usia tersebut jaringan struktur otak pada bayi sudah mulai berfungsi.
  Untuk mendapatkan kondisi-kondisi itulah, seorang ibu harus tetap menjaga nutrisi yang di dapat dari makanan sehari-hari. Bahkan, perlu diimunisasi, misalnya dengan suntikan TT. Lakukan juga konsultasi rutin dengan dokter secara berkala. Awalnya bisa sebulan sekali, dan pada usia kehamilan tujuh bulan menjadi dua kali dalam sebulan. Selanjutnya diperketat menjadi seminggu sekali pada usia kehamalan sembilan bulan.
  Disarankan untuk tidak minum obat-obatan yang katanya bisa merangsang perkembangan dan kecerdasan otak bayi. Obat-obatan itu hanya omong kosong. Pemberian obat-obatan semacam itu percuma saja, dan tidak bepengaruh apa-apa. Yang penting ciptakan saja lingkungan yang mendidik, yaitu tiga faktor diatas.  Stimulasi positif, memang dapat meningkatkan kecerdasan anak sejak dalam kandungan. Dari stimulasi ini diharapkan keika anak tumbuh, bukan hanya menjadi cerdas, melainkan dapat bersosialisasi dengan lingkungannya. Stimulasi juga dapat menimbulkan kedekatan antara ibu dan anak.

Jumat, 22 Maret 2013

MAINAN EDUKATIF ANAK






PILIH MAINAN EDUKATIF AGAR SI KECIL TEKUN

Disebut mainan edukatif karena dapat merangsang daya pikir anak. Termasuk di antaranya meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah. Tapi ngomong-ngomong, bagaimana membedakan mainan jenis ini dari mainan lainnya? Simaklah jawaban-jawaban tentang mainan edukatif yang disampaikan Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si., psikolog perkembangan dari Fakultas Psikologi UI, yang juga terapis bermain.

APA YANG MASUK KATEGORI MAINAN EDUKATIF?

* Diperuntukkan bagi anak balita

Yakni mainan yang memang sengaja dibuat untuk merangsang berbagai kemampuan dasar pada balita.

* Multifungsi

Dari satu mainan bisa didapat berbagai variasi mainan sehingga stimulasi yang didapat anak juga lebih beragam.

* Melatih problem solving

Dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving. Dalam permainan pasel misalnya, anak diminta untuk menyusun potongan-potongannya menjadi utuh.

* Melatih konsep-konsep dasar

Lewat permainan ini, anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan dasarnya seperti mengenal bentuk, warna, besaran, juga melatih motorik halus.

* Melatih ketelitian dan ketekunan

Dengan mainan edukatif, anak tak hanya sekadar menikmati tetapi juga dituntut untuk teliti dan tekun ketika mengerjakannya.

* Merangsang kreativitas

Permainan ini mengajak anak untuk selalu kreatif lewat berbagai variasi mainan yang dilakukan. Bila sejak kecil anak terbiasa untuk menghasilkan karya, lewat permainan rancang bangun misalnya, kelak dia akan lebih berinovasi untuk menciptakan suatu karya, tidak hanya mengekor saja.

APA SAJA MANFAATNYA?

* Melatih kemampuan motorik

Stimulasi untuk motorik halus diperoleh saat anak menjumput mainannya, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat menggerak-gerakkan mainannya, melempar, mengangkat, dan sebagainya.

* Melatih konsentrasi

Mainan edukatif dirancang untuk menggali kemampuan anak, termasuk kemampuannya dalam berkonsentrasi. Saat menyusun pasel, katakanlah, anak dituntut untuk fokus pada gambar atau bentuk yang ada di depannya -- ia tidak berlari-larian atau melakukan aktivitas fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa jadi hasilnya tidak memuaskan.

* Mengenalkan konsep sebab akibat

Contohnya, dengan memasukkan benda kecil ke dalam benda yang besar anak akan memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. Ini adalah pemahaman konsep sebab akibat yang sangat mendasar.

* Melatih bahasa dan wawasan

Permainan edukatif sangat baik bila dibarengi dengan penuturan cerita. Hal ini akan memberikan manfaat tambahan buat anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasa juga keluasan wawasannya.

* Mengenalkan warna dan bentuk

Dari mainan edukatif, anak dapat mengenal ragam/variasi bentuk dan warna. Ada benda berbentuk kotak, segiempat, bulat dengan berbagai warna; biru, merah, hijau, dan lainnya.

KAPAN ANAK DIAJAK MELAKUKAN PERMAINAN EDUKATIF?

Meski memiliki manfaat melimpah, bukan berarti anak bisa dijejali dengan mainan edukatif terus-menerus. Mainan edukatif hanya salah satu faktor pendukung perkembangan otak anak agar lebih maksimal. Jadi tak perlu memaksa atau memorsir anak untuk melakukan permainan edukatif setiap saat.

Selain mainan edukatif, anak juga perlu dikenalkan dengan mainan pada umumnya, seperti boneka, mobil-mobilan, dan mainan-mainan yang tidak untuk dibongkar pasang lainnya. Walau tidak termasuk mainan edukatif, tapi mainan-mainan seperti itu tetap dapat menyumbangkan manfaat edukasi pada si kecil. Dengan konsep multiple intelligence edukasi bisa mencakup berbagai hal. Tidak selalu mengarah pada konsep-konsep dasar.

Misalnya begini, saat si kecil asyik bermain boneka, sebenarnya ia dilatih untuk melakukan interaksi dengan orang lain melalui boneka tersebut. Bagaimana dia harus "memperlakukan" si boneka dengan kasih sayang; disuapi, ditimang, disusui, dan tidak dibanting atau dinjak-injak. Motorik halus dan kasar si kecil juga tetap dapat terstimulasi secara tak langsung saat ia memakaikan baju pada bonekanya. Anak juga dapat mengenal warna serta peran sosial sebagai ibu, kakak, dan sebagainya.

KAPAN MAINAN EDUKATIF MULAI DIKENALKAN?

Tentu sedini mungkin. Sejak usia batita, sodori anak dengan berbagai jenis permainan baik dengan mainan edukatif ataupun bukan. Sekadar mengingatkan saja, perkembangan otak anak di usia ini masuk dalam fase emas (the golden age) atau otak si kecil sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Karena itulah, stimulasi amat diperlukan. Semakin banyak stimulasi maka koneksi antarsarafnya semakin banyak terhubung.

Anak yang sudah akrab dengan mainan edukatif sejak dini, perkembangan kecerdasannya akan terlihat lebih maksimal. Ia lebih mampu berkonsentrasi, kreatif, serta tekun. Sementara yang tidak, biasanya akan lebih tertinggal dalam masalah intelektual. Anak-anak yang tidak diperkenalkan dengan mainan edukatif akan lebih sulit untuk belajar mengenai bentuk dan warna.

Mereka juga tidak terbiasa untuk duduk tenang serta tekun. Hal ini dapat membuat anak menjadi sulit diarahkan untuk berkonsentrasi menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan nantinya. "Banyak kasus yang saya tangani, anak-anak yang sering bermain fisik dan terlalu sering menonton teve, di usia sekolahnya kurang bisa berkonsentrasi, kurang telaten, tidak tekun, dan mudah menyerah, karena mereka tidak terbiasa untuk duduk tenang dan tekun."

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN MANFAATNYA?

Sebelum menyodorkan satu mainan edukatif pada si kecil, contohkan dahulu bagaimana cara memainkannya. Asal tahu saja, mainan edukatif berbeda dari mainan pada umumnya yang lebih mudah dipahami anak. Mobil-mobilan, contohnya, hanya tinggal digeser-geser, didorong atau ditarik, mungkin si kecil sudah bisa asyik memainkannya. Namun, pada mainan edukatif dibutuhkan cara tertentu untuk bisa mendapatkan asyiknya. Pasel misalnya harus disusun dan disesuaikan keping-kepingnya. Untuk itulah perlu ada arahan dari orang dewasa. Demikian pula dengan permainan palu yang kelihatannya simpel bagi orang dewasa tapi belum tentu bagi si kecil. Perlu penjelasan lebih dulu mengenai cara memalu untuk memasang "paku" dan mencopotnya kembali.

Beberapa anak mungkin saja dapat bermain tanpa perlu pengarahan terlebih dulu. Tapi jangan lupa, kemampuan setiap anak berbeda-beda. Ada yang cepat memahami kesalahannya dan cepat menganalisa, tetapi ada juga yang biasa-bisa saja, bahkan lambat. Bila si kecil termasuk lambat dan tidak mendapat pengarahan, maka bisa-bisa mainan edukatif tersebut hanya akan dibuangnya karena dianggap tidak menarik.

Satu hal penting, saat mengarahkan anak, jangan mengharuskan ia melakukan persis sama seperti yang sudah kita contohkan. Berikan kebebasan padanya untuk melakukan sesuai dengan keinginannya. Contoh, saat kita membangun rumah-rumahan dari mainan balok, biarkan ia membuat mobil-mobilan dari mainan yang sama.

CONTOH PERMAINAN UNTUK ANAK 1 TAHUN:

• Permainan memasukkan benda ke dalam wadah atau menumpuk benda (seperti gelas plastik air mineral), sangat cocok bagi anak satu tahunan.

• Setelah itu si kecil bisa ditawari mainan single puzzle, yaitu mainan yang pada penutupnya diberi lubang-lubang berbentuk geometris, seperti segitiga, segiempat dan lingkaran. Lalu si kecil diminta memasukkan benda-benda yang sesuai pada lubangnya. Namun, kita belum bisa menuntutnya untuk memasukkan setiap bentuk sampai selesai, melainkan harus satu per satu. Berikan ia bentuk segitiga dulu lalu arahkan tangannya untuk memasukkan ke lubang yang berbentuk sama dengan arah yang tepat, misalnya.

Ajak si kecil untuk melakukan tuang-menuang air dari wadah yang lebih kecil ke wadah yang lebih besar. Dengan begitu anak tahu bahwa air dari wadah yang lebih kecil bisa tertampung dalam wadah yang lebih besar. Permainan serupa dengan menunjukkan bahwa benda yang lebih kecil bisa masuk ke dalam wadah yang lebih besar juga bisa dilakukan.

CONTOH PERMAINAN UNTUK ANAK 2 TAHUN:

Pasel berbentuk rumah-rumahan, buah atau binatang dengan 2-3 pecahan. Untuk menyusun pasel tersebut tentu dibutuhkan keterampilan sehingga anak akan dirangsang untuk mengembangkan kemampuannya.

CONTOH PERMAINAN UNTUK ANAK 2,5-3 TAHUN:

• Bila sebelumnya pasel yang diberikan hanya terdiri atas beberapa keping saja, kini tingkatkan dengan pasel yang memiliki lebih banyak keping.

• Permainan rancang bangun juga sudah bisa diberikan untuk merangsang koordinasi motoriknya. Anak sudah bisa membuat susunan bangunan ke atas sambil mengimajinasikan bentuk apa yang sedang dibuatnya meskipun masih belum terbentuk jelas. Ketika anak mampu bermain rancang bangun, pujilah apa yang sudah dihasilkannya. Meskipun bentuknya hanya berupa susunan balok yang tidak beraturan, kita tetap harus memberikan apresiasi agar anak merasa dihargai. Hindari sikap mencemooh yang akan memerosotkan motivasinya dalam berkreasi.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MEMBELI?

Membeli mainan edukatif memang perlu selektif. Kita harus menyesuaikan dengan usia anak dan kemampuan yang dimilikinya. Berikut panduannya:

MAINAN ANAK 1 TAHUN:

Di usia batita awal anak belum memiliki kemampuan motorik yang baik. Jadi kemampuan dasar inilah yang perlu dilatih. Namun permainan untuknya haruslah sederhana dan tidak terlalu menyita waktu. Selalu dampingi si kecil saat bermain.

MAINAN ANAK 2 TAHUN:

Derajat kesulitan mainan edukatif untuk anak usia dua tahun sudah harus lebih tinggi ketimbang anak satu tahun. Bila sebelumnya yang diberikan adalah single puzzle, maka di usia ini anak bisa diajak bermain pasel dengan bentuk yang lebih kompleks.

MAINAN ANAK 2,5 ¬ 3 TAHUN:

Permainan edukatif yang kita berikan harus lebih tinggi lagi tingkat kerumitannya. Di usia ini anak perlu belajar mengorganisasi bagian-bagian yang terpisah menjadi satu kembali, anak juga dituntut untuk mulai belajar tekun menggunakan berbagai kemampuannya untuk menyelesaikan masalah.

APAKAH HARGA MAINAN EDUKATIF PASTI TERJANGKAU?

Tentu saja. Mainan edukatif tak mesti didapat dengan harga selangit. Kita bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di sekeliling rumah sebagai sarana permainan edukatif. Misalnya, gelas plastik bisa digunakan si kecil untuk ditumpuk-tumpuk. Ini merupakan permainan yang mengasyikkan baginya. Gelas-gelas plastik tersebut juga bisa dimasukkan ke dalam wadah yang lebih besar, seperti dus bekas. Aktivitas mandi juga bisa dimanfaatkan sebagai permainan edukatif. Biarkan si kecil memasukkan air ke dalam ember dengan menggunakan ciduk. Semua itu akan melatih berbagai kemampuan dasar anak




PILIH MAINAN EDUKATIF AGAR SI KECIL TEKUN

Disebut mainan edukatif karena dapat merangsang daya pikir anak. Termasuk di antaranya meningkatkan kemampuan berkonsentrasi dan memecahkan masalah. Tapi ngomong-ngomong, bagaimana membedakan mainan jenis ini dari mainan lainnya? Simaklah jawaban-jawaban tentang mainan edukatif yang disampaikan Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si., psikolog perkembangan dari Fakultas Psikologi UI, yang juga terapis bermain.

APA YANG MASUK KATEGORI MAINAN EDUKATIF?

* Diperuntukkan bagi anak balita

Yakni mainan yang memang sengaja dibuat untuk merangsang berbagai kemampuan dasar pada balita.

* Multifungsi

Dari satu mainan bisa didapat berbagai variasi mainan sehingga stimulasi yang didapat anak juga lebih beragam.

* Melatih problem solving

Dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving. Dalam permainan pasel misalnya, anak diminta untuk menyusun potongan-potongannya menjadi utuh.


Lewat permainan ini, anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan dasarnya seperti mengenal bentuk, warna, besaran, juga melatih motorik halus.

* Melatih ketelitian dan ketekunan

Dengan mainan edukatif, anak tak hanya sekadar menikmati tetapi juga dituntut untuk teliti dan tekun ketika mengerjakannya.

* Merangsang kreativitas

Permainan ini mengajak anak untuk selalu kreatif lewat berbagai variasi mainan yang dilakukan. Bila sejak kecil anak terbiasa untuk menghasilkan karya, lewat permainan rancang bangun misalnya, kelak dia akan lebih berinovasi untuk menciptakan suatu karya, tidak hanya mengekor saja.

APA SAJA MANFAATNYA?

* Melatih kemampuan motorik

Stimulasi untuk motorik halus diperoleh saat anak menjumput mainannya, meraba, memegang dengan kelima jarinya, dan sebagainya. Sedangkan rangsangan motorik kasar didapat anak saat menggerak-gerakkan mainannya, melempar, mengangkat, dan sebagainya.

* Melatih konsentrasi

Mainan edukatif dirancang untuk menggali kemampuan anak, termasuk kemampuannya dalam berkonsentrasi. Saat menyusun pasel, katakanlah, anak dituntut untuk fokus pada gambar atau bentuk yang ada di depannya -- ia tidak berlari-larian atau melakukan aktivitas fisik lain sehingga konsentrasinya bisa lebih tergali. Tanpa konsentrasi, bisa jadi hasilnya tidak memuaskan.

* Mengenalkan konsep sebab akibat

Contohnya, dengan memasukkan benda kecil ke dalam benda yang besar anak akan memahami bahwa benda yang lebih kecil bisa dimuat dalam benda yang lebih besar. Sedangkan benda yang lebih besar tidak bisa masuk ke dalam benda yang lebih kecil. Ini adalah pemahaman konsep sebab akibat yang sangat mendasar.

* Melatih bahasa dan wawasan

Permainan edukatif sangat baik bila dibarengi dengan penuturan cerita. Hal ini akan memberikan manfaat tambahan buat anak, yakni meningkatkan kemampuan berbahasa juga keluasan wawasannya.

* Mengenalkan warna dan bentuk

Dari mainan edukatif, anak dapat mengenal ragam/variasi bentuk dan warna. Ada benda berbentuk kotak, segiempat, bulat dengan berbagai warna; biru, merah, hijau, dan lainnya.

KAPAN ANAK DIAJAK MELAKUKAN PERMAINAN EDUKATIF?

Meski memiliki manfaat melimpah, bukan berarti anak bisa dijejali dengan mainan edukatif terus-menerus. Mainan edukatif hanya salah satu faktor pendukung perkembangan otak anak agar lebih maksimal. Jadi tak perlu memaksa atau memorsir anak untuk melakukan permainan edukatif setiap saat.

Selain mainan edukatif, anak juga perlu dikenalkan dengan mainan pada umumnya, seperti boneka, mobil-mobilan, dan mainan-mainan yang tidak untuk dibongkar pasang lainnya. Walau tidak termasuk mainan edukatif, tapi mainan-mainan seperti itu tetap dapat menyumbangkan manfaat edukasi pada si kecil. Dengan konsep multiple intelligence edukasi bisa mencakup berbagai hal. Tidak selalu mengarah pada konsep-konsep dasar.

Misalnya begini, saat si kecil asyik bermain boneka, sebenarnya ia dilatih untuk melakukan interaksi dengan orang lain melalui boneka tersebut. Bagaimana dia harus "memperlakukan" si boneka dengan kasih sayang; disuapi, ditimang, disusui, dan tidak dibanting atau dinjak-injak. Motorik halus dan kasar si kecil juga tetap dapat terstimulasi secara tak langsung saat ia memakaikan baju pada bonekanya. Anak juga dapat mengenal warna serta peran sosial sebagai ibu, kakak, dan sebagainya.

KAPAN MAINAN EDUKATIF MULAI DIKENALKAN?

Tentu sedini mungkin. Sejak usia batita, sodori anak dengan berbagai jenis permainan baik dengan mainan edukatif ataupun bukan. Sekadar mengingatkan saja, perkembangan otak anak di usia ini masuk dalam fase emas (the golden age) atau otak si kecil sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Karena itulah, stimulasi amat diperlukan. Semakin banyak stimulasi maka koneksi antarsarafnya semakin banyak terhubung.

Anak yang sudah akrab dengan mainan edukatif sejak dini, perkembangan kecerdasannya akan terlihat lebih maksimal. Ia lebih mampu berkonsentrasi, kreatif, serta tekun. Sementara yang tidak, biasanya akan lebih tertinggal dalam masalah intelektual. Anak-anak yang tidak diperkenalkan dengan mainan edukatif akan lebih sulit untuk belajar mengenai bentuk dan warna.

Mereka juga tidak terbiasa untuk duduk tenang serta tekun. Hal ini dapat membuat anak menjadi sulit diarahkan untuk berkonsentrasi menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan nantinya. "Banyak kasus yang saya tangani, anak-anak yang sering bermain fisik dan terlalu sering menonton teve, di usia sekolahnya kurang bisa berkonsentrasi, kurang telaten, tidak tekun, dan mudah menyerah, karena mereka tidak terbiasa untuk duduk tenang dan tekun."

BAGAIMANA MENGOPTIMALKAN MANFAATNYA?

Sebelum menyodorkan satu mainan edukatif pada si kecil, contohkan dahulu bagaimana cara memainkannya. Asal tahu saja, mainan edukatif berbeda dari mainan pada umumnya yang lebih mudah dipahami anak. Mobil-mobilan, contohnya, hanya tinggal digeser-geser, didorong atau ditarik, mungkin si kecil sudah bisa asyik memainkannya. Namun, pada mainan edukatif dibutuhkan cara tertentu untuk bisa mendapatkan asyiknya. Pasel misalnya harus disusun dan disesuaikan keping-kepingnya. Untuk itulah perlu ada arahan dari orang dewasa. Demikian pula dengan permainan palu yang kelihatannya simpel bagi orang dewasa tapi belum tentu bagi si kecil. Perlu penjelasan lebih dulu mengenai cara memalu untuk memasang "paku" dan mencopotnya kembali.

Beberapa anak mungkin saja dapat bermain tanpa perlu pengarahan terlebih dulu. Tapi jangan lupa, kemampuan setiap anak berbeda-beda. Ada yang cepat memahami kesalahannya dan cepat menganalisa, tetapi ada juga yang biasa-bisa saja, bahkan lambat. Bila si kecil termasuk lambat dan tidak mendapat pengarahan, maka bisa-bisa mainan edukatif tersebut hanya akan dibuangnya karena dianggap tidak menarik.

Satu hal penting, saat mengarahkan anak, jangan mengharuskan ia melakukan persis sama seperti yang sudah kita contohkan. Berikan kebebasan padanya untuk melakukan sesuai dengan keinginannya. Contoh, saat kita membangun rumah-rumahan dari mainan balok, biarkan ia membuat mobil-mobilan dari mainan yang sama.

CONTOH PERMAINAN UNTUK ANAK 1 TAHUN:

• Permainan memasukkan benda ke dalam wadah atau menumpuk benda (seperti gelas plastik air mineral), sangat cocok bagi anak satu tahunan.

• Setelah itu si kecil bisa ditawari mainan single puzzle, yaitu mainan yang pada penutupnya diberi lubang-lubang berbentuk geometris, seperti segitiga, segiempat dan lingkaran. Lalu si kecil diminta memasukkan benda-benda yang sesuai pada lubangnya. Namun, kita belum bisa menuntutnya untuk memasukkan setiap bentuk sampai selesai, melainkan harus satu per satu. Berikan ia bentuk segitiga dulu lalu arahkan tangannya untuk memasukkan ke lubang yang berbentuk sama dengan arah yang tepat, misalnya.

Ajak si kecil untuk melakukan tuang-menuang air dari wadah yang lebih kecil ke wadah yang lebih besar. Dengan begitu anak tahu bahwa air dari wadah yang lebih kecil bisa tertampung dalam wadah yang lebih besar. Permainan serupa dengan menunjukkan bahwa benda yang lebih kecil bisa masuk ke dalam wadah yang lebih besar juga bisa dilakukan.

CONTOH PERMAINAN UNTUK ANAK 2 TAHUN:

Pasel berbentuk rumah-rumahan, buah atau binatang dengan 2-3 pecahan. Untuk menyusun pasel tersebut tentu dibutuhkan keterampilan sehingga anak akan dirangsang untuk mengembangkan kemampuannya.

CONTOH PERMAINAN UNTUK ANAK 2,5-3 TAHUN:

• Bila sebelumnya pasel yang diberikan hanya terdiri atas beberapa keping saja, kini tingkatkan dengan pasel yang memiliki lebih banyak keping.

• Permainan rancang bangun juga sudah bisa diberikan untuk merangsang koordinasi motoriknya. Anak sudah bisa membuat susunan bangunan ke atas sambil mengimajinasikan bentuk apa yang sedang dibuatnya meskipun masih belum terbentuk jelas. Ketika anak mampu bermain rancang bangun, pujilah apa yang sudah dihasilkannya. Meskipun bentuknya hanya berupa susunan balok yang tidak beraturan, kita tetap harus memberikan apresiasi agar anak merasa dihargai. Hindari sikap mencemooh yang akan memerosotkan motivasinya dalam berkreasi.

APA YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT MEMBELI?

Membeli mainan edukatif memang perlu selektif. Kita harus menyesuaikan dengan usia anak dan kemampuan yang dimilikinya. Berikut panduannya:

MAINAN ANAK 1 TAHUN:

Di usia batita awal anak belum memiliki kemampuan motorik yang baik. Jadi kemampuan dasar inilah yang perlu dilatih. Namun permainan untuknya haruslah sederhana dan tidak terlalu menyita waktu. Selalu dampingi si kecil saat bermain.

MAINAN ANAK 2 TAHUN:

Derajat kesulitan mainan edukatif untuk anak usia dua tahun sudah harus lebih tinggi ketimbang anak satu tahun. Bila sebelumnya yang diberikan adalah single puzzle, maka di usia ini anak bisa diajak bermain pasel dengan bentuk yang lebih kompleks.

MAINAN ANAK 2,5 ¬ 3 TAHUN:

Permainan edukatif yang kita berikan harus lebih tinggi lagi tingkat kerumitannya. Di usia ini anak perlu belajar mengorganisasi bagian-bagian yang terpisah menjadi satu kembali, anak juga dituntut untuk mulai belajar tekun menggunakan berbagai kemampuannya untuk menyelesaikan masalah.

APAKAH HARGA MAINAN EDUKATIF PASTI TERJANGKAU?

Tentu saja. Mainan edukatif tak mesti didapat dengan harga selangit. Kita bisa memanfaatkan benda-benda yang ada di sekeliling rumah sebagai sarana permainan edukatif. Misalnya, gelas plastik bisa digunakan si kecil untuk ditumpuk-tumpuk. Ini merupakan permainan yang mengasyikkan baginya. Gelas-gelas plastik tersebut juga bisa dimasukkan ke dalam wadah yang lebih besar, seperti dus bekas. Aktivitas mandi juga bisa dimanfaatkan sebagai permainan edukatif. Biarkan si kecil memasukkan air ke dalam ember dengan menggunakan ciduk. Semua itu akan melatih berbagai kemampuan dasar anak


Rabu, 20 Maret 2013

meja kursi siap kirim





bagi ibu - ibu yang menginginkan dan membutuhkan meja atau kursi seperti di atas bisa hubungi kami :

Ari
Phone  :  081329259419
email    :  grosirmainanedukasi@gmail.com
pin BB  : 3280F851 ( nol )

atau datang langsung ke alamat kami :

Madiun Therapy Center
madiuntherapycentre.com
Jl. kapuas no. 22 a ( pasar sleko ke timur kurang lebih 700 m )
kota Madiun
jawa timur
Indonesia

bagi yang membutuhkan silahkan menghubungi kontak kami di atas
  • harga 1 set meja kursi terapi ( 1 meja, 2 kursi, berwarna tidak bergambar ) cuma Rp 450.000,- 
  • meja kursi untuk anak sekolah 1 set ( 1 meja, 1 kursi, 1 warna ) Rp 200.000,-
  • meja kursi untuk anak sekolah 1 set ( 1 meja, 1 kursi, bergambar ) Rp 250.000,-


Manfaat Mainan Hammer Set Untuk Terapi Edukatif Anak


Manfaat Mainan Hammer Set Untuk Terapi Edukatif Anak


Manfaat Hammer Set Untuk Tumbuh Kembang Anak.  Mainan anak saat ini sangat beragam.  Mulai dari puzzle dengan segala kerumitannya, mainan balokdengan bentuknya yang unik dan lucu dan mainan play food bagi anak yang gemar dengan makanan mainan. Dan ada lagi mainan anak yang bernama hammer set yang berbentuk sebuah palu dan paku yang berwarna unik dan cerah.

Meskipun hanya mainan, alat bantu tersebut ternyata kaya akan manfaat untuk pembentukkan dan perkembangan kecerdasan anak.  Dunia anak yang masih dominan dengan bermain, tentunya akan lebih menyukai mainan yang edukatif.  Mainan edukatif adalah mainan yang sangat dianjurkan oleh para pakar-pakar anak untuk digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif.

Kategori mainan anak bermacam-macam.  Ada mainan yang berfungsi untuk perkembangan kognitif anak.  Dan ada pula mainan yang berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak.  Tergantung kebutuhan anak kita yang mau dikembangkan.  Apakah perkembangan bahasa, perkembangan kognitifnya, perkembangan motoriknya dan perkembangan-perkembangan lainnya.

Mainan untuk anak juga harus disesuaikan dengan usia anak.  Mainan anak usia 1 tahun akan berbeda dengan mainan untuk anak usia 2 hingga 3 tahun.  Tingkat resiko mainan juga harus disesuaikan dengan umur anak.  Mainan dengan bentuk potongan-potongan kecil tidak bisa diberikan kepada anak yang masih suka memasukkan benda-benda kecil ke dalam mulutnya.  Bisa jadi mainan tersebut malah ditelan oleh si dede.

Oleh sebab itu diperlukan pengetahuan yang cukup yang perlu dikuasai oleh para orang tua khususnya para bunda yang mengasuh anaknya.  Dengan pengetahuan ini maka si ibu akan bisa dengan bijak menentukan pilihan mainan untuk anak sehingga si ibu tidak akan salah dalam menberikan mainan edukatif untuk anak.  Tapi bagi bunda yang masih bingung dengan hal ini maka bunda dapat bertanya kepada penjual mainan ataupun melihat label yang tertera di kemasan mainan.  Ini akan lebih praktis dan tidak perlu membuat bunda harus pusing.

Ketika kita berada di toko mainan maka kita akan banyak sekali menjumpai mainan yang dipajang.  Mulai dari mobil-mobilan hingga mainan elektronik yang harganya selangit.  Dari semua mainan yang dipajang, maka para bunda harus pandai dalam memilih mainan untuk anak.  Para ibu sebaiknya jangan terlalu menuruti kemauan anak dalam memilih mainan.  Komunikasikan dengan baik kepada anak ketika anak memilih mainan yang cenderung tidak sesuai dengan usianya dan manfaatnya pun hanya sedikit.

Ada salah satu mainan yang bisa menjadi pilihan para bunda untuk dijadikan pilihan sebagai sarana bermain anak di rumah.  Nama mainan tersebut adalah Hammer Set.  Hammer Set adalah mainan yang berbentuk seperti palu dan dilengkapi dengan paku yang besar-besar dan berwarna-warni.  Hammer set adalah mainan edukatif yang kaya akan manfaat.  Anak-anak tentunya akan senang memainkan hammer set di rumahnya baik sendiri maupun bermainbersama teman-temannya.

Hammer set jenisnya dan bentuknya bermacam-macam.  Misalnya Hammer 3-6 nails (palu dengan 3-6 paku pasak), Hammer Geo Shape (palu dengan pasak dan bentuk geometri), Hammer Pounding Ball (palu dengan bola dan luncurannya) dan masih banyak lagi model hammer set.  Lantas manfaat apa saja yang bisa didapatkan dari permainan hammer set ini?

Manfaat yang bisa diperoleh dari Hammer Set antara lain

1.  Membantu anak untuk menyalurkan tenaganya yang lebih agar anak tidak menjadi anak hiperaktif.  Anak tentunya akan berusaha untuk memukul palu dengan hammer sekuat tenaganya.

2.  Hammer set bisa melatih kemampuan fokus dan daya konsentrasi anak.  Anak pastinya akan berusaha untuk memukul paku dengan palu yang dipegangnya.  Untuk memukul dengan pas tentunya anak akan menfokuskan pikirannya.

3.  Dengan media ini anak akan belajar tentang konsep sebab dan akibat.  Manakala anak memukul paku maka akan terjadi perubahan bentuk dan berpindahnya benda yang dipukulnya.  Hal ini akan membuat anak untuk berpikir sebab dan akibat yang terjadi.

4.  Hammer set akan mengasah kemampuan motorik kasarnya.  Gerakkan yang dikeluarkan anak tentunya akan membutuhkan kemampuan otot yang kuat pula.

5.  Hammer set juga akan mengenal konsep warna pada anak.  Karena ada beberapa hammer set yang menggunakan warna yang berbeda.  Hal ini tentunya akan membuat anak tertarik untuk memainkannya.

6.  Sebagai media terapi ringan untuk para penderita autis dan anak yang hiperaktif.  Mainan hammer set ini akan mampu untuk menyalurkan energi yang dimiliki oleh anak hiperaktif.  Dengan penyaluran  energi ini akan membuat anak untuk mengurangi aktifitasnya yang sangat aktif.

Hammer set adalah mainan dengan kaya manfaat dan edukasi untuk anak.  Hammer set bisa dijadikan kado ataupun hadiah ulang tahun untuk anak.  Daripada anak dibelikan hadiah yang tidak jelas manfaatnya, hammer set ini bisa menjadi pilihan mainan edukatif untuk anak.  Banyak toko mainan yang menyediakan hammer set ini.  Harganyapun relatif terjangkau untuk para bunda yang berkantong sedang.

Tumbuh kembang anak usia dini harus diisi dengan aktifitas bermain yang positif.  Jangan lupa untuk mengenalkan kepada anak bagaimana cara merapikan mainan yang benar.  Sediakan tempat menyimpan mainan agar anak terlatih sejak kecil.  Membiarkan anak tidak merapikan bekas mainannya akan membuat anak malas dan tidak bisa merawat mainannya dengan rapi.

grosir mainan edukasi


     Kami  menyediakan mainan edukasi dari bahan kayu dengan menggunakan cat anti toxic, sehingga aman di gunakan anak - anak untuk bermain.

      Mainan edukasi kami berkualitas tinggi di jamin anda puas, jika anda tidak berkenan dengan barang yang di kirim barang akan kami ganti dengan yang baru. atau barang kembali karena tidak sesuai spesifikasi ( utuh ) uang anda akan kami kembalikan 100 %

Harga barang kami tetap terjangkau meski dengan kualitas yang bagus










untuk mendapatkan catalog produk kami silahkan hubungi :

Ari
Phone  :  081329259419
email    :  grosirmainanedukasi@gmail.com
pin BB  : 3280F851 ( nol )

atau datang langsung ke alamat kami :

Madiun Therapy Center
madiuntherapycentre.com
Jl. kapuas no. 22 a ( pasar sleko ke timur kurang lebih 700 m )
kota Madiun
jawa timur
Indonesia

Senin, 18 Maret 2013

Ciri Mainan Edukatif yang bisa dipakai untuk Terapi anak berkebutuhan khusus



Anak berkebutuhan khusus sangat membutuhkan banyak media yang untuk tumbuh dan berkembang secara baik. Salah satunya dengan mainan.  Mainan yang digunakan bukanlah mainan sembarangan, tetapi harus bernilai edukatif dan memiliki fungsi terapi. Disebut mainan edukatif karena  mainan tersebut merangsang daya pikir anak dan fungsi terapisnya adalah meningkatkan fungsi motorik anak.

Menurut  Dra. Mayke S. Tedjasaputra, M.Si., psikolog perkembangan dari Fakultas Psikologi UI, yang juga terapis bermain, kategori mainan edukatif adalah sebagai berikut:

1.     Diperuntukkan bagi anak balita
        Yakni mainan yang memang sengaja dibuat untuk merangsang berbagai kemampuan dasar pada balita.

2.     Multifungsi
        Dari satu mainan bisa didapat berbagai variasi mainan sehingga stimulasi yang didapat anak juga lebih beragam.

      3.       Melatih problem solving
        Dalam memainkannya anak diminta untuk melakukan problem solving. Dalam permainan pasel misalnya, anak diminta untuk menyusun potongan-potongannya menjadi utuh.

      4.     Melatih konsep-konsep dasarhttp://www.madiuntherapycentre.com
        Lewat permainan ini, anak dilatih untuk mengembangkan kemampuan dasarnya seperti mengenal bentuk, warna, besaran, juga melatih motorik halus.

5.     Melatih ketelitian dan ketekunan
        Dengan mainan edukatif, anak tak hanya sekadar menikmati tetapi juga dituntut untuk teliti dan tekun ketika mengerjakannya.

6.     Merangsang kreativitas
        Permainan ini mengajak anak untuk selalu kreatif lewat berbagai variasi mainan yang dilakukan. Bila sejak kecil anak terbiasa untuk menghasilkan karya, lewat permainan rancang bangun misalnya, kelak dia akan lebih berinovasi untuk menciptakan suatu karya, tidak hanya mengekor saja.

Minggu, 10 Maret 2013

Fungsi permainan edukatif

Menurut Andang Ismail dalam bukunya Education Games,
menyatakan fungsi permainan edukatif adalah sebagai berikut:
1. Memberikan ilmu pengetahuan kepada anak melalui proses
pembelajaran bermain sambil belajar 
2. Merangsang pengembangan daya pikir, dan daya cipta dan bahasa agar
dapat menumbuhkan sikap, mental, serta akhlak yang baik.
3. Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa
aman dan menyenangkan.
4. Meningkatkan kualitas pembelajaran anak.
Bermain memiliki peranan yang penting dalam perkembangan
anak pada hampir semua bidang perkembangan fisik-motorik, bahasa,
intilektual, moral, sosial, maupun emosional.
1. Kemampuan motorik
Berbagai penelitian menunjukan bahwa bermain
memungkinkan anak bergerak secara bebas sehingga anak mampu
mengembangkan kemampuan motoriknya. Pada saat bermain anak
berlatih menyesuaikan antara pikiran dan gerakan menjadi suatu
keseimbangan.
2. Kemampuan kognitif
Menurut Piaget, anak belajar memahami pengetahuan dengan
berinteraksi melalui obyek yang ada di sekitarnya. Bermain
memberikan kesempatan kepada anak untuk berinteraksi dengan
obyek.
3. Kemampuan afktif
Setiap permainan memiliki aturan. Aturan akan diperkenalkan
oleh teman bermain sedikit demi sedikit, tahap demi tahap sampai
setiap anak memahami aturan bermain. Oleh karena itu, bermain akan
melatih anak menyadari adanya aturan dan pentingnya memahami
aturan. Hal itu merupakan tahap awal dari perkembangan moral
(afeksi).
4. Kemampuan bahasa
Pada saat bermain anak dapat menggunakan bahasa, baik untuk
berkomunikasi bersama temannya maupun sekedar menyatakan
pikirannya (thinking alound).
5. Kemampuan sosial
Pada saat bermain anak berinteraksi dengan yang lain. Interaksi
tersebut mengajarkan anak cara merespon, memberi dan menerima,
menolak atau setuju dengan ide dan perilaku anak lain

FUNGSI mainan edukasi


        Karena banyaknya pertanyaan yang masuk kepada kami mengenai fungsi-fungsi edukasi dari mainan yang kami jual, maka kami mulai mengumpulkan data untuk dapat menjawab semua pertanyaan tsb.

        Acuan ini dibuat berdasarkan penelusuran literature dan ide pembuatan mainannya. Acuan ini berlaku secara umum, melihat konsep/kerja/cara main yang paling menonjol dari mainan tsb. Beberapa jenis mainan kayu memiliki feature tersendiri yang mungkin tidak kami bahas disini.

        Berikut adalah sedikit acuan dalam memilih mainan edukasi, yaitu “Definisi FUNGSI 15 Jenis Mainan Edukasi”. Bapak/Ibu pasti sedikit-banyak sudah pernah mendapat informasi tentang ini, namun tidak ada salahnya coba saya himpun lagi disini. Semoga bisa memperkaya referensi Bapak/Ibu dalam memilih mainan edukasi ataupun mainan kayu, ya……. ?

1. Sliding (mainan luncuran)

Ada banyak jenis mainan kayu yang memakai konsep luncuran. Misalnya Sliding Car (luncuran mobil), Sliding Bug (luncuran serangga), Sliding Ball (luncuran bola), Sliding Puppet (luncuran boneka) sampai Sliding Marbles (luncuran kelereng).
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Melatih kecepatan gerak mata.
  • ? Melatih konsentrasi, fokus dan pengamatan
  • ? Mengenalkan konsep tinggi-rendah, lamban-laju.
  • ? Juga mengandung unsur hiburan.
2. Hammer Set

Ada banyak jenis mainan palu yang dimainkan dengan cara mengetok atau memukulkan palu pada objeknya. Misalnya Hammer 3-6 nails (palu dengan 3-6 paku pasak), Hammer Geo Shape (palu dengan pasak dan bentuk geometri), Hammer Pounding Ball (palu dengan bola dan luncurannya) dll.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Menyalurkan tenaga berlebih pada anak
  • ? Melatih anak untuk fokus
  • ? Mengenalkan konsep sebab-akibat
  • ? Melatih life-skill dasar
  • ? Melatih motorik kasar dan gerak otot
  • ? Mengenakan warna & bentuk (pada beberapa jenis)
  • ? Dapat menjadi media terapi ringan untuk kasus autisme & hiperaktifitas


3. Lacing/Sewing

Mainan Lacing/Sewing (meronce & menjahit) memiliki kemiripan dalam memainkannya. Ada banyak jenis mainan ini, misalnya Lacing beads (meronce biji), Lacing Letter (meronce huruf), Sewing Shapes (menjahit bentuk), Lacing Board (menjahit papan gambar), dll.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Mengenalkan life-skill dasar
  • ? Melatih kesabaran & kemandirian anak
  • ? Melatih motorik halus


4. Building Blocks

Mainan Balok adalah cikal bakal dari semua mainan edukasi, mungkin yang paling tua di dunia. Jenis dan bentuknya pun bermacam-macam, misalnya : tebal/tipis, berwarna/natural, bentuk campur/seragam, besar/kecil, terdapat gambar/polos, untuk belajar angka/huruf, hingga Building Blocks yang memiliki bentuk-bentuk kompleks seperti pohon, mobil, binatang dll.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Melatih kesabaran & kemandirian anak
  • ? Melatih anak untuk kreatif & imajinatif (anak akan dipandu untuk menggunakan otak kanan dengan lebih dominan)
  • ? Mengenalkan anak pada bentuk atau elemen yang terdapat balok tsb.
  • ? Membiasakan anak menghadapi tantangan
  • ? Mengenalkan anak pada konsep bangunan dan sebab-akibat.
  • ? Menambah kepercayaan diri anak, karena bisa menumbuhkan rasa ‘puas’ sudah bisa menciptakan sesuatu.
    ? Jika dimainkan bersama (dengan orang tua/saudara/teman), juga bisa melatih kerjasama dan kemampuan berbahasa (dalam berbagi balok atau menceritakan apa yang sedang dikerjakan).


5. Play Food

Play Food (mainan makanan) adalah mainan yang meniru bentuk-bentuk (atau gambar) makanan, sayur-buah-roti-kue dll. Jenisnya pun bermacam-macam, ada yang bisa diiris dan direkatkan kembali, atau yang dibuat dengan gambar/bentuk yang sangat jelas untuk menjadi media peraga/pengenalan.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Bermain peran, melatih imajinasi
  • ? Mengenalkan keterampilan hidup dasar (basic life skill)
  • ? Melatih kemampuan bahasa (saat memperagakan bentuk apa yang sedang dipegang atau dikerjakan).
  • ? Melatih motorik halus


6. Puzzle

Sebagaimana mainan balok, mainan puzzle juga merupakan mainan edukasi tertua. Puzzle memiliki jenis yang tak kalah banyak dari jenis mainan lainnya. Bahannya pun beraneka macam, karton, kayu, logam, kain, sponge ataupun kain.
Puzzle dapat berupa jigsaw atau bentuk 3 dimensi, menganut asas potongan homogen ataupun acak, bisa berupa kepingan besar atau kecil atau gabungan keduanya, dapat berupa gambar yang dipecah atau komponen yang harus digabungkan, serta- dapat pula berupa yang disusun pada landasan/bingkai tertentu atau harus dirakit menjadi bentuk tertentu (seperti woodcraft ? ).
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Melatih konsentrasi, ketelitian dan kesabaran
  • ? Memperkuat daya ingat
  • ? Mengenalkan anak pada konsep ‘hubungan’
  • ? Dengan memilih gambar/bentuk, dapat melatih anak untuk berfikir matematis (menggunakan otak kiri)


7. Stacking

Stacking adalah jenis mainan edukasi yang dimainkan dengan cara menyusun dan mengelompokkan. Dapat berupa stacking yang dimainkan dengan cara memasukkan kelompok warna/bentuk tertentu ke tiang pasak hingga menjadi kesatuan tertentu, dapat berupa pengurutan warna/bentuk, dapat berupa alat Bantu untuk berhitung atau membaca, dapat berupa mengurutkan ukuran besar ke kecil atau sebaliknya, dll. Mainan yang sering kita dengar- basic shape biasanya termasuk dalam kategori ini.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Mengenalkan konsep besar-kecil, jenis warna & bentuk
  • ? Belajar mengelompokkan warna/bentuk atau lainnya.
  • ? Melatih motorik halus (mengarahkan tangan untuk memasukkan kepingan melalui tiang yang disediakan)
  • ? Belajar memecahkan masalah (problem solving)


8. Pulling and Pushing

Mainan yang tergolong “Pulling & Pushing” adalah mainan yang melibatkan hampir semua bagian fisik anak (dalam gerak menarik & mendorong). Misalnya mainan Pull-along Puppies (Anak Anjing Tarik), Spinning Wheel (mendorong roda-roda), Pull-along a Train (Kereta Tarik, Trolley (mendorong troli), dll.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Melatih keseimbangan gerak tubuh
  • ? Melatih lokomotorik
  • ? Menambah kepercayaan diri anak
9. Play Shapes
Play Shapes adalah jenis mainan edukasi yang biasanya menggunakan berbagai bentuk sebagai dasar permainan. Misalnya bentuk-bentuk geometri dasar (basic shapes) 4/5/hingga 8 bentuk, atau bentuk-bentuk lainnya. Permainan ini dapat berupa puzzle, stacking, sorting atau lainnya.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Mengenal bentuk, warna dan sifat benda.
  • ? Melatih motorik halus
  • ? Problem solving


10. Wire Game

Wire game adalah mainan edukasi yang menggunakan kawat yang dibuat meliuk-liuk dengan beraneka beads di dalamnya. Dimainkan dengan cara memegang beads lalu mengikuti alurnya dengan berkesinambungan, diusahakan tidak berhenti dari awal hingga akhir pondasi kawat.
Dapat pula dilakukan dengan kedua tangan dengan bersamaan, yang mana hal ini akan menjalin hubungan antara otak kanak & kiri anak. Jenis mainan kawat yang lebih lanjut (advance) adalah yang memiliki arus listrik tegangan rendah pada kawatnya. Sehingga pemain diharuskan berkonsentrasi penuh untuk menjalankan panel kawat yang dipegang (yang telah diberi arus listrik berlawanan), agar tidak menimbulkan percikan.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Memperhalus gerakan tangan agar lebih lentur
  • ? Memperkuat konsentrasi anak
  • ? Dapat memperbaiki tulisan dan gambar anak
  • ? Menambah kepercayaan diri
  • ? Memperkuat hubungan otak kanan-kiri sehingga terlatih untuk menyelesaikan masalah dengan lebih cepat.


11. Maze

Secara ide pembuatannya, banyak kegunaan mainan maze (papan alur) yang sama dengan wire game. Namun maze memilki penampilan yang bermacam-macam hingga memperkaya pula kegunaan edukatifnya.
Maze yang paling sederhana bisa berupa ball knob atau shapes knob yang dipasang pada alur-alur papan, fungsinya untuk menelusur alur tsb dan mencari jejak (mengelompokkan bentuk/warna knob). Adapula maze yang memilki alur-alur membentuk angka atau huruf, yang ditujukan agar anak bisa melajar menulis angka atau huruf dengan cara menjalankan knob mengikuti alur yang dibuat. Atau adapula maze mencari jejak yang dibuat agar anak dapat mengelompokkan pasangan knob dengan tujuannya (misal : anak ayam dengan induknya, ikan dengan kolamnya, dll).
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Memperhalus gerakan tangan
  • ? Dapat memperbaiki tulisan dan gambar anak
  • ? Melatih mengelompokkan
  • ? Memperkuat konsentrasi
  • ? Melatih menyelesaikan masalah (problem solving)


12. Role and Music Toys

Mainan yang tergolong dalam “Role” (bermain peran) misalnya Tool Set (alat bertukang), Kitchen Set (perangkat dapur), Doll House (rumah boneka), dll. Sedangkan yang tergolong dalam “Music Toys” adalah semua mainan kayu yang mengandung unsur auditory atau yang berupa miniatur alat musik sesungguhnya, misalnya Guitar (gitar), Marakaz (kecrekan), Xilophone (kulintang), dll.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Memperkaya imajinasi
  • ? Berlatih keterampilan hidup dasar
  • ? Memperbanyak kosakata / melatih bicara anak
  • ? Melatih kemampuan membedakan bunyi (music toys)
  • ? Menambah kepercayaan diri anak
  • ? Mengenalkan dengan aktifitas dan nama benda yang sesungguhnya


13. Activity & Strategy Game

Mainan yang tergolong dalam “Activity & Strategy Game” misalnya permainan Bowling, Dough (lilin mainan), Molding (mencetak), Domino, Tic Tac Toe dll.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Melatih gerak otot & motorik kasar
  • ? Melatih keterampilan
  • ? Melatih Koodinasi otak kanan-kiri
  • ? Mengenalkan bentuk, gambar, atau elemen lain yang melekat pada mainan yang bersangkutan.
  • ? Memperkuat kemampuan strategi anak / dapat melatih untuk menyelesaikan masalah dengan cepat & tepat
  • ? Melatih konsentrasi


14. Cloth Books & Soft Toys

Cloth Books (buku kain) dan Soft Toys (mainan lembut) biasanya identik dengan mainan bayi karena karakternya yang ‘lunak’ dan biasanya terbuat dari kain (ringan & gampang dibersihkan). Mainan ini dapat berupa bentuk dadu, boneka, buku cerita dari kain, boneka jari, dll.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Memperkaya imajinasi
  • ? Warna-warna yang cerah/mencolok pada mainan ini dipercaya para ahli dapat meningkatkan point IQ bayi.
  • ? Memperkuat indera peraba & penglihatan
  • ? Memperbayak kosa kata (jika dijadikan media bercerita)


15. Sorting & Matching

Mainan jenis Sorting & Matching adalah mainan yang dimainkan dengan cara ‘memilih & memasangkan’. Awalnya bahan mainan sorting ‘dikuasai’ oleh plastic. Tapi sekarang mainan kayu sorting sudah banyak sekali macamnya. Ada yang kotaknya berbentuk kubus, bola, rumah dll. Kepingannya pun ada yang berupa angka, huruf atau bentuk. Permainan matching juga dapat berupa puzzle, papan tusuk dll.
Pada umumnya, sisi edukasi mainan jenis ini berfungsi untuk :
  • ? Mengenal bentuk/angka/huruf
  • ? Berlatih mengelompokkan
  • ? Memperkuat kemampuan strategi anak / dapat melatih untuk menyelesaikan masalah dengan cepat & tepat
  • ? Menambah kepercayaan diri anak